Gadget and Tools

Mengenal Reverse Charging: Penjelasan, Cara Kerja, dan Fungsi

Editor Azhar Ilyas 14/04/2025 741 Viewer

Teknologi satu ini hadir di perangkat pintar masa kini. Gunanya untuk memungkinkan ponsel tidak hanya menerima tetapi juga membagikan daya ke perangkat lain secara instan.

Meski sebenarnya sudah ada di banyak handphone kelas atas, masih banyak orang yang belum memahami fitur ini ini. Simak seluk-beluk reverse charging berikut yang bisa membantu para pengguna smartphone modern.

Apa Itu Reverse Charging?

Reverse Charging

Apa itu reverse charging? Reverse charging merupakan salah satu fitur canggih yang kini hadir di berbagai smartphone modern. Dengan teknologi ini, ponsel tidak hanya bisa diisi dayanya, tetapi juga berfungsi sebagai sumber daya untuk perangkat lain. Proses pengisian bisa dilakukan menggunakan kabel maupun secara nirkabel, menjadikan smartphone layaknya power bank praktis.

Reverse charging artinya memungkinkan pengguna untuk mengisi daya perangkat kecil seperti earbud, jam tangan pintar, atau bahkan ponsel lain tanpa perlu mencari colokan listrik. Reverse charging sangat berguna ketika pengguna sedang bepergian atau berada di tempat yang sulit menemukan sumber listrik.

Selain membantu dalam keadaan darurat, fitur ini juga memberikan kenyamanan lebih bagi mereka yang aktif bergerak. Tidak perlu lagi membawa banyak kabel atau power bank terpisah, cukup satu smartphone yang mendukung reverse charging untuk berbagai kebutuhan pengisian daya.

Cara Kerja Reverse Charging

Cara Kerja Reverse Charging

Reverse charging bekerja dengan membalik arah arus listrik dari skema pengisian daya pada umumnya. Jika biasanya smartphone bertugas menerima daya dari adaptor atau power bank, maka dalam mekanisme ini justru ponsel yang berperan sebagai penyedia daya. 

Energi dikirim ke perangkat lain, baik melalui sambungan kabel charger maupun secara nirkabel, bergantung pada fitur yang dimiliki. Secara teknis, cara kerjanya terdiri dari beberapa tahap: kumparan di dalam ponsel memproduksi medan magnet, kumparan di perangkat penerima menangkap medan tersebut, dan akhirnya arus listrik yang terbentuk digunakan untuk mengisi daya baterai.

Sistem ini dikendalikan oleh kombinasi perangkat lunak dan perangkat keras agar arus listrik yang dikirim tetap stabil dan aman untuk digunakan.

Jenis-Jenis Reverse Charging

Jenis-Jenis Reverse Charging

Kedua jenis reverse charging ini semakin banyak ditemukan pada ponsel kelas menengah hingga premium untuk memberikan fleksibilitas tambahan bagi pengguna dalam berbagi daya baterai.

Reverse Wired Charging

Reverse wireless charging adalah metode pengisian daya menggunakan kabel USB OTG, di mana smartphone bertindak sebagai sumber listrik untuk perangkat lain seperti ponsel, tablet, atau aksesori elektronik. Cukup hubungkan kedua perangkat dengan kabel OTG, maka daya akan langsung ditransfer dari baterai ponsel ke perangkat penerima.

Kelebihan dari metode ini terletak pada kesederhanaannya, karena tidak membutuhkan perangkat tambahan selain kabel. Selain itu, proses pengisian daya juga lebih stabil dan konsisten dibandingkan pengisian nirkabel.

Reverse Wireless Charging

Wireless reverse charging memungkinkan smartphone mengisi daya perangkat lain tanpa kabel melalui teknologi induksi elektromagnetik. Dalam proses ini, ponsel berfungsi layaknya pad pengisian nirkabel, sehingga cukup meletakkan perangkat seperti smartwatch atau earbuds di atasnya untuk mulai mengisi daya.

Kepraktisan menjadi keunggulan utama reverse wireless charging, karena tidak memerlukan kabel tambahan dan mendukung berbagai perangkat berdaya rendah. Cocok digunakan saat bepergian atau dalam situasi darurat.

Kelebihan Reverse Charging

Kelebihan Reverse Charging

Kelebihan reverse charging pada smartphone mencakup beberapa aspek yang membuat fitur ini sangat berguna, terutama dalam situasi tertentu. Berikut adalah beberapa kelebihan utama dari reverse charging:

Fleksibilitas

Reverse charging menawarkan sejumlah keunggulan yang membuat penggunaan smartphone jadi lebih fleksibel. Salah satunya adalah fungsi sebagai power bank, di mana ponsel bisa mengisi daya perangkat lain seperti earbuds, smartwatch, atau bahkan ponsel lain. Fitur ini sangat berguna saat bepergian atau dalam kondisi darurat tanpa akses ke sumber listrik.

Selain praktis, reverse charging memudahkan pengguna menjaga perangkat kecil tetap aktif tanpa harus membawa banyak kabel atau alat tambahan. Pengisian bisa dilakukan dengan cepat dan mudah, serta memungkinkan berbagi daya dengan orang lain. Ini menjadikannya solusi efisien dan sosial dalam berbagai situasi.

Efisiensi

Fitur reverse charging memungkinkan smartphone digunakan sebagai sumber daya untuk mengisi perangkat lain, sehingga mengurangi kebutuhan membawa charger tambahan atau power bank. Solusi ini tidak hanya praktis, tetapi juga membantu menghemat energi dan meningkatkan efisiensi pemakaian baterai.

Teknologi ini sangat ideal untuk mengisi daya perangkat kecil seperti smartwatch atau earbuds yang kapasitas baterainya terbatas. Dengan memanfaatkan ponsel, pengguna bisa menjaga perangkat tetap aktif tanpa harus repot mencari colokan listrik.

Kekurangan Reverse Charging

Kekurangan Reverse Charging

Kekurangan reverse charging pada smartphone mencakup beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan sebelum memanfaatkan fitur ini. Berikut adalah beberapa kekurangan utama:

Konsumsi Baterai

Menggunakan reverse charging bisa mempercepat habisnya baterai smartphone bahkan HP cepat panas, apalagi saat mengisi perangkat lain yang berkapasitas besar atau membutuhkan waktu lama. Hal ini membuat ponsel lebih cepat kehabisan daya dari biasanya.

Banyak pengguna merasa fitur ini kurang ideal saat baterai ponsel mereka tidak penuh. Mengaktifkan reverse charging dalam kondisi baterai rendah justru bisa mengganggu aktivitas karena ponsel kehabisan daya lebih cepat.

Kecepatan Pengisian

Reverse charging, khususnya versi nirkabel, umumnya memiliki output daya rendah dibanding charger biasa. Sebagian besar hanya mampu mengalirkan 4.5W hingga 15W, jauh di bawah kemampuan pengisian cepat yang bisa mencapai lebih dari 25W.

Akibatnya, waktu pengisian jadi lebih lama alias tidak fast charging dan kurang efisien. Ini bisa menyulitkan pengguna yang membutuhkan pengisian cepat dalam kondisi terbatas atau mendesak.

Daftar Perangkat yang Mendukung Reverse Charging

Daftar Perangkat yang Mendukung Reverse Charging

Perangkat-perangkat lewat merek seperti OPPO, Infinix, dan Samsung di bawah menawarkan fitur reverse charging yang memungkinkan pengguna untuk mengisi daya perangkat lain dengan mudah dan praktis, baik melalui kabel maupun secara nirkabel.

Nama Produk

Harga Terbaru April 2025*

Infinix Note 40 4G 8GB/256GB

Rp2.399.000

Infinix Note 40S 8GB/256GB

Rp3.099.000

Infinix Note 40 Pro 4G 8GB/256GB

Rp3.499.000

Infinix Note 40 Pro 5G 8GB/256GB

Rp3.499.000

Infinix Note 40 Pro+ 5G 12GB/256GB

Rp3.699.000

Samsung Galaxy S23 FE 8GB/256GB

Rp9.999.000

Samsung Galaxy S24 FE 5G 8GB/256GB

Rp9.249.000

ASUS ROG Phone 8 12GB/256GB

Rp10.999.000

Samsung Galaxy S24 5G 8GB/512GB

Rp14.999.000

OPPO Find X8 12GB/256GB

Rp13.999.000

*Harga terbaru April 2025 dan dapat berubah sewaktu-waktu. Silakan klik link produk untuk mengetahui harga terkini!

Apakah reverse charging aman untuk baterai perangkat?

Reverse charging aman digunakan selama dijalankan secara bijak. Meskipun ada anggapan bahwa fitur ini mempercepat kerusakan baterai, sebagian besar smartphone modern sudah dilengkapi sistem proteksi otomatis. Biasanya, fitur akan nonaktif sendiri saat baterai turun di bawah batas tertentu, seperti 20%.

Pengisian daya dengan reverse charging memang lebih lambat, khususnya metode nirkabel. Namun, kecepatan yang lebih rendah justru mengurangi risiko panas berlebih, sehingga turut menjaga kesehatan baterai dalam jangka panjang.

Untuk keamanan tambahan, pastikan perangkat yang diisi mendukung standar seperti Qi. Beberapa ponsel juga menyediakan fitur pemantauan baterai untuk mendeteksi kondisi ekstrem. Dengan pemakaian yang tepat, reverse charging tetap aman tanpa mengganggu performa baterai utama.

Apakah semua perangkat mendukung reverse charging?

Tidak semua smartphone mendukung reverse charging. Umumnya, fitur ini hanya tersedia pada perangkat kelas atas dengan baterai besar dan teknologi pengisian daya canggih. Sebaliknya, ponsel entry-level atau mid-range cenderung belum dilengkapi fitur ini.

Karena keterbatasan kompatibilitas, pengguna perlu memeriksa spesifikasi perangkat sebelum mencoba menggunakan fitur ini. Pastikan baik perangkat pengisi maupun perangkat yang diisi mendukung reverse charging agar menghindari HP tidak bisa dicas

BACA JUGA: 5 Rekomendasi HP Baterai 6000 mAh, Aktivitas Aman Seharian!

Teknologi reverse charging memungkinkan perangkat seperti smartphone tidak hanya menerima daya, tetapi juga berfungsi sebagai sumber daya untuk perangkat lain. Fitur ini berguna saat pengguna perlu mengisi baterai gadget kecil seperti smartwatch, earbuds nirkabel, atau ponsel lain di situasi darurat.