Gadget and Tools

Urutan Versi Android dari Pertama hingga Terbaru 2025

Editor Tia Reisha 29/10/2025 24.256 Viewer

Sejak pertama kali dirilis pada tahun 2008, Android telah mengalami banyak pembaruan yang membawa peningkatan fitur, tampilan, dan performa handphone. Setiap versinya memiliki nama unik dan ciri khas tersendiri. Temukan urutan versi Android dari yang paling awal hingga yang terbaru, lengkap dengan fitur unggulannya di artikel ini.

Urutan Versi Android Pertama Hingga Terbaru

Urutan versi Android

Banyak versi Android telah dirilis untuk meningkatkan kinerjanya. Salah satu alasan mengapa HP Android banyak digunakan adalah karena versi dari sistem operasi ini yang terus diperbarui. Penasaran apa saja urutannya? Simak informasi di bawah ini.

1. Android 1.0 (Alpha)

Android 1.0 merupakan langkah awal dalam mengembangkan sistem operasi mobile yang terbuka dan berbasis Linux, yang kemudian menjadi sangat populer. Android 1.0 hadir dengan aplikasi Google seperti Gmail, Maps, dan YouTube, yang memberikan nilai tambah bagi pengguna. SIstem operasi ini bersifat open source yang memungkinkan pengembang dan produsen perangkat keras untuk memodifikasi dan menyesuaikannya sesuai kebutuhan.

Android 1.0 memperkenalkan Android Market, cikal bakal Google Play Store, yang memungkinkan pengguna untuk mengunduh dan menginstal aplikasi pihak ketiga. Kekurangannya, sebagai versi awal, Android 1.0 memiliki fitur yang sangat terbatas dibandingkan dengan versi Android yang lebih baru. Antarmuka pengguna di Android 1.0 sangat dasar dan tidak seramah pengguna seperti yang ada di versi Android yang lebih baru.

2. Android 1.1 (Beta)

Android 1.1 merupakan pembaruan awal yang dirilis untuk menyempurnakan versi pertama Android. Fokus utamanya saat itu masih sederhana, yaitu memperbaiki sejumlah bug dan meningkatkan stabilitas sistem agar perangkat bisa digunakan dengan lebih lancar. Optimalisasi ini membantu Android berjalan sedikit lebih konsisten dibandingkan versi 1.0 yang masih sangat mentah.

Namun, jika dilihat dari sudut pandang sekarang, Android 1.1 memang masih jauh dari kata lengkap. Fitur yang tersedia sangat terbatas dan tampilan antarmukanya pun masih terlihat sederhana. Pengalaman pengguna pada versi ini belum bisa dibilang nyaman, terutama jika dibandingkan dengan Android modern yang sudah jauh lebih intuitif dan kaya fitur.

3. Android 1.5 (Cupcake)

Android 1.5, yang dikenal dengan nama Cupcake, menjadi salah satu pembaruan penting dalam perjalanan awal Android. Pada versi ini, Google mulai menambahkan fitur yang lebih terasa manfaatnya dalam penggunaan sehari-hari, salah satunya adalah kemampuan merekam video langsung dari perangkat. Fitur ini menjadi langkah besar karena sebelumnya Android masih sangat terbatas dari sisi multimedia.

Selain itu, Android 1.5 juga mulai mendukung koneksi Bluetooth A2DP dan AVRCP, sehingga pengguna bisa menggunakan perangkat nirkabel seperti headphone atau speaker dengan lebih praktis. Meski demikian, dari sisi pengembangan aplikasi dan keamanan, versi ini masih memiliki banyak keterbatasan. Banyak aplikasi modern tidak lagi kompatibel dengan Android 1.5, dan sistem keamanannya pun masih tergolong dasar jika dibandingkan dengan versi Android yang dirilis setelahnya.

4. Android 1.6 (Donut)

Android 1.6 atau Donut membawa perubahan penting dengan mulai mendukung berbagai ukuran dan resolusi layar. Langkah ini membuka jalan bagi produsen untuk merilis perangkat Android dalam bentuk dan ukuran yang lebih beragam, tidak lagi terpaku pada satu standar layar.

Meski demikian, Donut masih memiliki banyak keterbatasan. Dukungan aplikasi masih terbatas karena kemampuan perangkat keras dan sistem yang belum berkembang, sehingga banyak aplikasi modern tidak bisa dijalankan. Dari sisi keamanan, Android 1.6 juga masih tergolong dasar jika dibandingkan dengan versi Android yang hadir setelahnya.

5. Android 2.0 – 2.1 (Eclair)

Android Eclair membawa peningkatan yang cukup terasa, terutama lewat hadirnya navigasi turn-by-turn di Google Maps. Fitur ini membuat ponsel Android mulai benar-benar berguna sebagai penunjuk arah secara real-time, khususnya bagi pengguna yang sering bepergian. Di versi ini, browser bawaan Android juga mengalami peningkatan performa dan mulai mendukung HTML5.

Di sisi lain, penambahan fitur dan peningkatan kinerja tersebut berdampak pada konsumsi daya yang lebih tinggi. Bagi sebagian pengguna, baterai bisa terasa lebih cepat habis. Selain itu, jika dibandingkan dengan versi Android yang lebih baru, sistem keamanan pada Eclair masih tergolong terbatas karena belum dilengkapi perlindungan lanjutan yang hadir di generasi berikutnya.

6. Android 2.2 (Frozen Yoghurt–Froyo)

Android 2.2 atau Froyo menghadirkan peningkatan besar pada pengalaman menjelajah web. Salah satu fitur yang paling menonjol saat itu adalah dukungan Adobe Flash 10.1, yang memungkinkan pengguna mengakses konten berbasis Flash langsung dari browser. Selain itu, performa browser juga meningkat berkat penggunaan V8 JavaScript Engine, sehingga halaman web dapat dimuat dengan lebih cepat.

Meski membawa banyak peningkatan, Froyo masih menghadapi tantangan fragmentasi. Beragam produsen perangkat menerapkan modifikasi yang berbeda pada sistem, sehingga pengalaman penggunaan bisa terasa tidak konsisten antar perangkat, meskipun sama-sama menjalankan Android 2.2.

7. Android 2.3 (Gingerbread)

Android Gingerbread membawa fokus baru pada peningkatan performa dan efisiensi daya. Optimalisasi ini membuat aplikasi dapat berjalan lebih cepat, sekaligus membantu mengurangi konsumsi baterai pada penggunaan sehari-hari. Pada versi ini, Android juga mulai mendukung teknologi NFC, yang kemudian membuka jalan bagi berbagai fitur berbasis pembayaran dan konektivitas jarak dekat.

Meski pengelolaan daya sudah lebih baik, kenyataannya beberapa perangkat masih mengalami masalah baterai yang cepat habis. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh optimasi perangkat keras dan penyesuaian sistem dari masing-masing produsen.

8. Android 3.0 – 3.2 (Honeycomb)

Android Honeycomb dirancang khusus untuk perangkat tablet, sehingga menghadirkan antarmuka yang lebih optimal untuk layar besar. Tata letak aplikasi dibuat lebih rapi, dengan navigasi berbasis tab yang memudahkan pengguna berpindah antar menu dan fitur.

Namun, performa Honeycomb tidak selalu konsisten di semua perangkat. Beberapa tablet mengalami lag atau respons yang kurang mulus, tergantung pada spesifikasi perangkat keras dan optimasi dari produsen.

9. Android 4.0 (Ice Cream Sandwich)

Android Ice Cream Sandwich menjadi tonggak penting karena menyatukan pengalaman penggunaan di ponsel dan tablet. Versi ini membawa peningkatan besar pada navigasi dan interaksi, dengan tampilan yang lebih modern, kontrol sentuhan yang lebih responsif, serta pengaturan yang terasa lebih rapi dan mudah diakses.

Di balik pembaruan tersebut, Ice Cream Sandwich juga menghadapi tantangan fragmentasi. Tidak semua perangkat lama atau kelas entry-level mampu melakukan pembaruan ke versi ini, sehingga pengalaman pengguna bisa berbeda-beda tergantung pada perangkat yang digunakan.

10. Android 4.1 – 4.3 (Jelly Bean)

Android Jelly Bean dikenal lewat Project Butter, sebuah upaya besar untuk membuat sistem terasa lebih halus dan responsif. Hasilnya, animasi berjalan lebih mulus, perpindahan antar menu terasa ringan, dan tampilan antarmuka menjadi jauh lebih nyaman digunakan dibandingkan versi sebelumnya.

Meski begitu, tidak semua perangkat merasakan peningkatan yang sama. Pada beberapa ponsel dengan spesifikasi terbatas atau optimasi yang kurang maksimal, Jelly Bean masih bisa mengalami masalah stabilitas dan performa.

11. Android 4.4 (KitKat)

Android KitKat difokuskan untuk meningkatkan efisiensi sistem, terutama pada perangkat dengan spesifikasi rendah. Optimalisasi ini membuat Android bisa berjalan lebih ringan di ponsel entry-level atau perangkat dengan kapasitas RAM terbatas, tanpa mengorbankan pengalaman penggunaan secara signifikan.

Namun, pembaruan KitKat tidak tersedia untuk semua perangkat. Banyak ponsel lama atau kelas bawah yang tidak mendapatkan update, sehingga kembali memunculkan masalah fragmentasi dan perbedaan pengalaman antar pengguna.

12. Android 5.0 (Lollipop)

Android Lollipop membawa perubahan besar lewat hadirnya desain Material Design. Tampilan antarmuka terasa lebih modern dan konsisten, dengan animasi yang halus, efek kedalaman, serta transisi yang membuat navigasi antar menu terasa lebih responsif dan hidup.

Di sisi performa, Lollipop juga menghadirkan peningkatan pada manajemen daya. Meski begitu, pada awal perilisannya, sebagian pengguna justru mengalami konsumsi baterai yang lebih boros setelah melakukan pembaruan, terutama pada perangkat yang belum mendapatkan optimasi lanjutan.

13. Android 6.0 (Marshmallow)

Android Marshmallow membawa perubahan penting pada cara aplikasi mengakses data pengguna. Versi ini memperkenalkan sistem izin aplikasi yang lebih detail, sehingga Anda bisa mengatur izin satu per satu dan hanya memberikan akses saat benar-benar dibutuhkan. Pendekatan ini membuat penggunaan Android terasa lebih aman dan terkendali.

Selain itu, Marshmallow mulai mendukung USB Type-C yang menawarkan pengisian daya dan transfer data lebih cepat. Meski demikian, pada awal perilisannya, beberapa aplikasi mengalami kendala kompatibilitas karena belum sepenuhnya menyesuaikan diri dengan sistem izin baru yang diterapkan di versi ini.

14. Android 7.0 – 7.1 (Nougat)

Android Nougat menghadirkan peningkatan signifikan pada multitasking melalui fitur split screen. Dengan fitur ini, pengguna dapat menjalankan dua aplikasi secara bersamaan dalam satu layar, sehingga aktivitas seperti membalas pesan sambil membuka browser menjadi lebih praktis.

Namun, seperti beberapa versi sebelumnya, Nougat masih menghadapi tantangan fragmentasi. Tidak semua perangkat mendapatkan pembaruan ke versi ini, dan pada beberapa model tertentu, masalah kompatibilitas juga sempat muncul.

15. Android 8.0 – 8.1 (Oreo)

Android Oreo menghadirkan pengelolaan notifikasi yang lebih rapi melalui fitur Notification Channels. Fitur ini memungkinkan notifikasi dari satu aplikasi dikelompokkan dan diatur secara lebih detail, sehingga pengguna punya kontrol lebih baik terhadap notifikasi yang masuk.

Meski membawa sejumlah penyempurnaan, Oreo tidak menghadirkan perubahan yang benar-benar revolusioner. Pembaruannya lebih berfokus pada perapihan sistem dan peningkatan pengalaman penggunaan dibandingkan penambahan fitur besar seperti di versi-versi sebelumnya.

16. Android 9 (Pie)

Android Pie membawa fokus yang lebih besar pada keamanan dan privasi pengguna. Versi ini menghadirkan kontrol izin aplikasi yang lebih jelas, sehingga pengguna bisa memantau dan membatasi akses aplikasi terhadap data tertentu. Selain itu, pembaruan keamanan juga mulai didistribusikan dengan lebih rutin untuk menjaga sistem tetap terlindungi.

Meski demikian, tidak semua perangkat bisa merasakan peningkatan ini secara optimal. Beberapa ponsel lama tidak mendapatkan pembaruan ke Android Pie, atau memiliki keterbatasan perangkat keras yang membuat fitur barunya tidak berjalan maksimal.

17. Android 10 (Android Q)

Android 10 membawa peningkatan besar pada kontrol privasi, terutama dalam pengelolaan izin lokasi. Pengguna kini bisa memilih untuk memberikan akses lokasi hanya saat aplikasi sedang digunakan, sehingga data pribadi terasa lebih terlindungi. Versi ini juga mulai menegaskan fokus Android pada transparansi dan keamanan pengguna.

Selain itu, Android 10 memperkenalkan sistem navigasi berbasis gesture sebagai pengganti tombol tradisional. Meski terlihat modern dan efisien, perubahan ini sempat membuat sebagian pengguna perlu waktu untuk beradaptasi, terutama bagi yang sudah terbiasa dengan navigasi tombol.

18. Android 11 (Red Velvet Cake)

Android 11 semakin memperkuat fokus pada privasi dengan menghadirkan fitur izin satu kali untuk akses sensitif seperti lokasi, mikrofon, dan kamera. Dengan fitur ini, aplikasi hanya mendapatkan izin sementara saat digunakan, sehingga pengguna memiliki kontrol yang lebih baik atas data pribadi mereka.

Meski membawa peningkatan dari sisi keamanan, pada awal perilisannya beberapa pengguna sempat mengalami kendala performa dan stabilitas. Beberapa aplikasi atau fitur belum langsung berjalan optimal hingga mendapatkan pembaruan lanjutan.

19. Android 12 (Snow Cone)

Android 12 membawa perubahan visual yang cukup mencolok melalui desain Material You. Sistem kini dapat menyesuaikan warna antarmuka secara otomatis berdasarkan wallpaper yang digunakan, sehingga tampilan Android terasa lebih personal dan selaras dengan selera pengguna.

Meski tampilannya semakin modern, tantangan fragmentasi masih tetap ada. Tidak semua perangkat mendapatkan pembaruan ke Android 12, dan pada beberapa model, masalah kompatibilitas juga sempat muncul setelah pembaruan.

20. Android 13 (Tiramisu)

Android 13 kembali menegaskan fokus pada privasi dengan kontrol akses aplikasi yang semakin ketat dan transparan. Pengguna kini memiliki visibilitas yang lebih jelas terhadap izin yang diminta aplikasi, sehingga perlindungan data sensitif dapat dilakukan dengan lebih baik.

Di sisi lain, hadirnya opsi personalisasi yang lebih mendalam serta peningkatan dukungan multitasking membuat sebagian pengguna perlu waktu untuk beradaptasi. Meski begitu, perubahan ini dirancang untuk memberikan pengalaman penggunaan yang lebih fleksibel dan sesuai kebutuhan.

21. Android 14 (Upside Down Cake)

Android 14 membawa dukungan yang lebih matang untuk teknologi terbaru, termasuk jaringan 5G, Wi-Fi 6E, dan ekosistem perangkat IoT. Peningkatan ini membantu menghadirkan konektivitas yang lebih stabil serta performa yang lebih optimal, terutama pada perangkat generasi baru.

Seperti pembaruan besar lainnya, Android 14 juga sempat menghadapi tantangan kompatibilitas di awal perilisannya. Beberapa aplikasi belum langsung berjalan sempurna karena masih perlu penyesuaian terhadap perubahan sistem dan fitur baru yang diperkenalkan.

22. Android 15 (Vanilla Ice Cream)

Android 15 berfokus pada peningkatan keamanan dan produktivitas. Fitur seperti Private Space memungkinkan penyimpanan aplikasi dan data sensitif dalam ruang yang terlindungi, sementara Theft Detection Lock membantu mengamankan perangkat dari aktivitas mencurigakan.

Selain itu, Android 15 membawa penyempurnaan untuk perangkat layar besar, termasuk dukungan split-screen dan antarmuka yang lebih optimal. Pembaruan ini membuat Android terasa lebih aman dan fleksibel untuk berbagai kebutuhan penggunaan.

23. Android 16 (Baklava)

Android 16 menghadirkan peningkatan pada pengalaman pengguna, multitasking, dan keamanan. Versi ini mendukung desktop windowing untuk perangkat layar besar dan foldable, serta menghadirkan navigasi yang lebih intuitif dengan fitur seperti predictive back dan adaptive refresh rate.

Dari sisi keamanan, Android 16 memperkuat perlindungan privasi melalui fitur seperti Identity Check dan peningkatan keamanan jaringan seluler. Pembaruan ini menjadikan Android 16 lebih stabil, aman, dan nyaman digunakan sehari-hari.

Itulah urutan versi Android dari yang paling awal hingga terbaru. Setiap tahunnya, Android mendapatkan pembaruan dengan membawa fitur-fitur menarik dan inovatif berkat sistem Android terbaru pada deretan ponsel yang ada di pasaran.

Ingin belanja produk elektronik tanpa repot keluar rumah? Di erablue.id, semua kebutuhan elektronik bisa Anda temukan hanya dengan beberapa klik. Tidak perlu lagi datang ke toko langsung, karena Erablue hadir sebagai toko elektronik online yang praktis, lengkap, dan terpercaya.

Untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih nyaman, Erablue juga menyediakan berbagai kemudahan seperti:

  • Gratis Pengiriman dan Pemasangan*.
  • Layanan 1 Tukar 1 untuk produk cacat pabrik*.
  • Garansi resmi.

*syarat dan ketentuan berlaku